Welcome to Tanah Minang- Perkenalkan si Eksotis Dharmasraya.


Well- well hello there, it's been a long time no look at this blog. So many changed, so many things to share, but lets starts from this one.
Ini menjadi sapaan pertama setelah sekian—tenggelam dalam berbagai macam hal yang sebagian besar adalah pekerjaan saya yang “Alhamdulillah i’m enjoying the ride” membutuhkan fokus dan intensitas yang cukup posesif. Intro sedikit, I protected all my social media  account by the way and wish it becomes not detectable, jadi ini akan menjadi satu-satunya publisitas akun saya yang unsecure dan untuk meminimalisir beredarnya hal-hal privasi dan penyalahgunaan yang tidak diinginkan hanya akan ada pemandangan dan gambar sejenisnya disini. Wish you’ll enjoy this word J
Okay. Cerita perjalanan kali ini merupakan perjalanan paling baru yang saya lewati. Sekitar semingguan yang lalu saya mendapat pekerjaan ekstra di tanah Minang. Pekerjaan tak terduga akibat bencana asap sehingga harus diselesaikan sebelum akhir tahun dengan tambahan pekerja. So here I am- assalammu’alaikum Padang!. It’s been my first time dan bagian serunya selama seminggu saya akan menghabiskan waktu bukan di kota Padang-nya, melainkan lima sampai enam jam ke arah barat dari kota Padang. Merupakan bagian paling barat dari Sumatra Barat itulah Kabupaten Dharmasraya. Si eksotis yang masih hijau dan ganteng. Saya dengar dari orang sekitar nama tersebut berasal dari nama suatu kerajaan di Padang. Is that true?
Perjalanan cukup menyenangkan dan melelahan, well ya karena kami harus langsung masuk  mengejar pekerjaan yang juga menuntut untuk diselesaikan dalam tiga hari (normalnya seminggu) tapi semua terbayarkan dengan pemandangan sepanjang jalan. Melewati berbukit-bukit yang eksotiis bangett- ijoo dimana mana, hutannya masih wangi. Perjalanan kita kadang kala berhenti dengan adanya monyet besar (beruk), kerbau liar, dan ular  yang sedang menyebrang jalan. Pemandangan ini ga akan ditemukan di Semarang tempat saya tinggal. Perjalanan darat kami menggunakan transportasi pribadi karena kata pengemudi kami transportasi disini cukup susah, penduduk biasanya menggunakan sepeda motor untuk transportasi sehari-hari and for you know jarak satu rumah ke rumah yang lain itu luas banget. (Hari-hari berikutnya saya tau bahwa setiap rumah dan lahan milik penduduk berada dalam hitungan ribuan meter dengan harga tanah setara beberapa meter di semarang X_X). Udah kayak punya lapangan bola sendiri.
                            Tebing Hutan di sepanjang perjalanan Padang-Dharmasraya


Dharmasraya tempat saya tinggal selama seminggu merupakan Kabupaten yang masih sepi. Hotel kami tinggal semacam homestay dan merupakan tempat menginap satu-satunya. Ya, ini seperti perkiraan saya dan bukan menjadi masalah untuk tidur dimanapun. Haha. Penduduk mayoritas merupakan petani kelapa sawit dan karet. Dari masyarakat setempat saya juga tahu bahwa sebagian besar penduduk merupakan warga jawa transmigrasi dari pembuatan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah. Jadi serasa di rumah (Jawa). Penduduk trans (mereka menyebut) merupakan program dalam pemerintahan masa presiden Soeharto. Setiap penduduk yang pindah mendapat sejumlah lahan, rumah dan tunjangan hidup selama beberapa bulan di awal kepindahan. Penduduk sekitar mengatakan bahwa kebanyakan dari mereka sukses membuka lahan, bertani, maupun berdangan. Sangat senang mendengar hal ini. Namun, saaat kami singgah kondisi ekonomi untuk dua komoditas mayoritas tersebut sedang tidak baik sehingga berimbas ke perekonomian masyarakat. Harga kelapa sawit sempat anjlok hingga mencapai setengah dari harga normal. Rakyat kecil bisa apa? Mau tidak mau harga panen mereka hanya akan berakhir di pembeli yang sama, sementara selain faktor cuaca yang mebuat kualitas panen kurang baik, muncul juga komoditas sawit lain yang lebih berkualitas dari luar. Speachless ~_~” .  And you know what, every journey will learn you how the real finghting is. Make sure you meet yourself know how blessed you are.

Lahan petani Padi yang siap panen di Sekitar Danau Singkarak, Sumatra Barat

Sekuel - How's the bad i am

CLOSED

Your Guardian Angel - The Red Jumpsuit Apparatus

When I see your smile
Tears run down my face 
I can't replace
And now that I'm strong 
I have figured out
How this world turns cold 
and it breaks through my soul
And I know I'll find 
deep inside me 
I can be the one

I will never let you fall(let you fall)
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all(though it all)
Even if saving you sends me to heaven

It's okay. It's okay. It's okay.
Seasons are changing
And waves are crashing
And stars are falling all for us
Days grow longer and nights grow shorter
I can show you I'll be the one

I will never let you fall (let you fall)
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all (through it all)
Even if saving you sends me to heaven

Cuz you're my, you're my, my, my true love, my whole heart
Please don't throw that away
Cuz I'm here for you
Please don't walk away and
Please tell me you'll stay, stay

Use me as you will
Pull my strings just for a thrill
And I know I'll be okay
Though my skies are turning gray

I will never let you fall
I'll stand up with you forever
I'll be there for you through it all
Even if saving you sends me to heaven
[to fade]


LInk song:

http://www.4shared.com/audio/GKBe5OUn/_Acoustic__The_Red_Jumpsuit_Ap.htm

5 cm - Donny Dhirgantoro- "Dreams.Faith. Fight!"

"Dreams.Faith. Fight!"

..........
"Taroh mimpi kamu disini"
"Juga keinginan dan cita-cita kamu"
"semua keyakinan, keinginan dan harapan kamu..."
"taruh disini.."

"Kamu taruh disini.. jangan menempel di kening.
Biarkan...
dia...
menggantung...
mengambang...
5 centimeter...
di depan kening kamu...."

"Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..."

"...Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan... sehabis itu yang kamu perlu...cuma..."

"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas."
"Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja..."
"Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya..."
"Serta mulut yang akan selalu berdoa..."

"Dan kamu akan dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan kekuatan mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang takterkakulasikan dengan angka berapapun... Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya."

"Percaya pada...5 centimeter di depan kening kamu."



* "saya bika saraswati, saya bangga pernah menjadi bagian dan pernah mengenal teman- teman semua. Ada awal dan ada akhir, dan ini awal dari semuanya, 'welcome to the jungle' , saya akan menunggu kabar kekuatan mimpi dan cita-cita teman-teman semuanya. sampai jumpa di puncak kesuksesan teman-> "Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain" Saya ingin menjadi salah satu bagian partikel kecil sebagi manusia yang bermanfaat untuk teman-teman semua".

bandung,11 June 2011
9.35 pm
bika saraswati

Marie Antoinette ,Queen of France, 1755 - 1793

Marie Antoinette was born November 2, 1755 in Vienna, Austria. She was the youngest and most beautiful daughter of Francis Stephen I and Maria Theresa, Emperor and Empress of the Holy Roman Empire. Marie Antoinette was brought up believing her destiny was to become queen of France. She married the crown prince of France in 1770. Four years later she became queen when her husband was crowned King Louis XVI (House of Bourbon).

The stories of Antoinette's excesses are vastly overstated. In fact, rather than ignoring France's growing financial crisis, she reduced the royal household staff, eliminating many unnecessary positions that were based solely on privilege. In the process she offended the nobles, adding their condemnation to the scandalous stories spread by royal hopefuls. It was the nobility that balked at the financial reforms the government ministers tried to make, not the King and Queen, who were in favor of change. In truth, Antoinette and Louis were placed in harms' way not only by elements of their personalities, but by the changing face of political and social ideology in the 18th and 19th centuries.

In 1789 a mob descended on the palace at Versailles and demanded the royal family move to the Tuilerie palace inside Paris. From that point on the King and Queen were virtual prisoners. Antoinette sought aid from other European rulers including her brother, the Austrian Emperor, and her sister, Queen of Naples. After a failed attempt to flee Paris in 1791 Antoinette continued to seek aid from abroad. When Austria and Prussia declared war on France, she was accused of passing military secrets to the enemy. On August 10, 1792 the royal family was arrested on suspicion of treason and imprisoned. On January 21, 1793 King Louis XVI was convicted and executed on the guillotine.

Marie Antoinette was cruely treated during her final days of captivity. Her best friend, the Princess de Lambelle, was killed and her severed head was put on a pike and paraded in front of the Queen.

Her children (Marie Therese and Louis XVII) were taken from her. Louis XVII was subjected to abuse by the family's jailers and later died, supposedly of Tuberculosis and malnutrition. Marie Therese, her firstborn daughter was the only family member to survive. 


Antoinette followed her husband to the guillotine on October 16, 1793. She was executed without proof of the crimes for which she was accused. She was only 37 years old.

The Bourbon monarchy was restored in 1814 after the fall of Napoleon I. The succession went to the closest living relative of Louis XVI who became Louis XVIII. He had escaped to Britain where he sat out the Revolution and the Napoleonic wars. The new monarchy had a bumpy road, lasting until 1848 and the ascension of Napoleon III. After Napoleon III abdicated in 1871, France became a republic.



Source: http://www.lucidcafe.com/library/95nov/antoinette.html
More info : http://en.wikipedia.org/wiki/Marie_Antoinette

The Victor H. Loewenstein MBA Scholarship, University of Edinburgh, UK

The Victor H. Loewenstein Scholarship is awarded to a student from outside the UK so as to enhance the international nature of the programme. The scholarships will be awarded on the basis of academic merit and the benefits to the student. Each scholarship will be worth £5,000.
Eligibility
The scholarship is open to applicants who are citizens and residents of any country except the United Kingdom and who are applying for admission onto the Full-time MBA or MBA in International Business in September 2011.
Although applications for the scholarship should be made before 31 May 2011, the scholarship will only be awarded to an applicant who has firmly accepted their offer through payment of the deposit. Applicants who hold full sponsorships are not eligible for the scholarship.
If an applicant is successful in being awarded the scholarship, but subsequently declines their offer of admission on the MBA programme, the award of the scholarship will be withdrawn and awarded to another applicant.
Applying
Applicants should submit a 1,000 word essay, explaining why they feel they should be awarded a scholarship, and how the scholarship will benefit them. This essay should accompany their application for the MBA programme.
The scholarships will be awarded on the basis of academic merit and the benefits to the student. The decision will be made by a committee consisting of Directors and key staff from Admissions.
If you have already sent your application, you are welcome to apply separately. Please enclose your full name and contact details as stated in your programme application. Separate scholarship applications without these details will not be considered.
Notification
A Selection Committee will meet in June 2011 to select the scholarship holder and the winner will be announced shortly afterwards. The successful applicants will be invited by the University to attend an award ceremony early on in the programme.
Victor H. Loewenstein is an alumnus of the University of Edinburgh. During his student years he was involved with AIESEC and was shortly after graduation elected Secretary General of AIESEC International, in Geneva. Now, retired after close to a 40 year-career in Management Consulting, Mr Loewenstein is happy to offer this support to an MBA student.
Business School
The University of Edinburgh
29 Buccleuch Place
Edinburgh, EH8 9JS
Email: mba@business-school.ed.ac.uk

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES